sisi lain lagu “andai ku tahu”nya Ungu

Lagunya enak, ya iramanya, ya syairnya yang menggugah. Mungkin si penyanyinya ingin menegaskan penyesalannya atas semua dosa yang pernah diperbuatnya selama ini.

Tetapi, kekaguman saya terhadap lagu tadi tiba-tiba menjadi pudar setelah menyaksikan video klip berikutnya. Masih dari Ungu. Lagu-lagu yang lain menceritakan percintaan sepasang anak manusia. Okelah, memang tema lagu cinta seakan menjadi tema wajib setiap penyanyi. Cinta anak manusia. Tetapi video klip lagu itu, termasuk syairnya, membuat saya prihatin dan berulangkali mengucapkan istighfar. Di dalam salah satu video klip diperlihatkan adegan mesra antara si penyanyi dengan wanita yang bukan muhrimnya, sekan-akan ia ingin memvisualisasikan syair lagu yang dinyanyikannya. Si lelaki berbaring, lalu si wanita mendekat untuk mencium dan memeluknya.

Oh, kemana pertobatan yang tadi dinyanyikan pada lagu “Andai Ku tahu”? Baru saja bertobat, tetapi sudah membuat dosa lagi. Di dalam ajaran Islam, apa yang dilakukan oleh sepasang anak manusia tadi sudah termasuk dosa, karena berasyik masyuk antara pria dan wanita yang bukan muhrim sudah dianggap sebagai zina. Di dalam Islam, zina tidak hanya sebatas hubungan seksual di luar nikah, tetapi perbuatan yang sudah mengarah ke situ juga termasuk zina, seperti berciuman, berpelukan, meraba, berpegangan tangan, dan sebagainya. Laa taqrabu zinna, Firman Tuhan di dalam Alquran. Mendekati zina saja tidak boleh, apalagi melakukannya. Ciuman, pelukan, rabaan, dan sebagainya adalah langkah awal menuju hubungan seksual, sebab perbuatan semacam ini dapat membangkitkan nafsu birahi. Semua itu hanya halal jika dibingkai di dalam lembaga pernikahan, di luar nikah jatuhlah haram hukumnya. Saat ini, pergaulan bebas di kalangan anak muda sudah begitu mengkhawatirkan.

Zaman sekarang, apakah masih ada orang yang menerapkan prinsip kehati-hatian dalam hubungan antara pria dan wanita? Saya pikir, sangat sedikit orang yang menjaga diri untuk tidak terjerumus ke dalam perbuatan zina. Keawaman dalam soal agama membuat banyak anak muda tidak mempedulikan masalah ini. Berpegangan tangan, berpelukan, dan berciuman antara pria dan wanita bukan muhrim dianggap hal yang lumrah dan wajar saja. Gaya hidup permisif (serba boleh tanpa perlu terikat dengan norma-norma) sudah menyebar kemana-mana. Pernah sebuah survei tentang remaja mengungkapkan bahwa sebagian besar remaja yang berpacaran pasti pernah berciuman. Seks pranikah? Jangan kaget jika remaja yang belum menikah sudah banyak yang sudah melakukan perzinahan ini, persentasenya makin lama makin besar. Menurut data dari BKKBN, sekitar 40 hingga 45% remaja Indonesia sudah melakukan seks pranikah (Sumber: Gatra Online). Masyarakat pun lama-lama menganggap pergaulan bebas semacam itu hal yang biasa. Toh sinetron dan film-film di televisi sudah terlalu sering memperlihatkan adegan mesra ini. Mungkin bagi sebagian orang, larangan pergaulan bebas antara pria dan wanita yang bukan muhrimnya dianggap kuno, kolot, konservatif, atau ketinggalan zaman. Ini zaman modern, zaman kebebasan, mungkin begitu kata orang.

Semoga para anak muda kita menyadari hal ini. Saya pikir hal ini mungkin karena ketidaktahuan mereka atau keawaman mereka dalam menjalankan agama. Selama masih diberi umur oleh Tuhan, maka pintu ampunan selalu terbuka.

Andai Kau Tahu (Jawaban dari “Andai Ku Tahu” – Ungu)

About lirikreligi

baik,cantik,tidak sombong,imut,cute,ramah,tamah,cerdas,cermat, lincah,bombastis,fantastis,lucu,rajin menabung di kantin hehehehehehe
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment