KETAKLANGSUNGAN EKSPRESI DALAM LIRIK LAGU KARYA EBIET G ADE (Sebuah Tinjauan Stilistika)

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan dan wawasan pengarang yang bersifat ekspresif. Perwujudan ekspresi lewat puisi selanjutnya diperkuat melalui bahsa yang memberi kesan emotif. Wujudnya yaitu berusaha mempergunakan suatu arti kata/kalimat untuk menunjuk suatu hal yang jauh dari arti harfiahnya. Maka untuk memahami pesan sebuah puisi diperlukan pemahaman mengenai aturan ketidaklangsungan ekspresi. Permasalahan yang dikaji adalah ketidaklangsungan ekspresi dalam lirik lagu karya Ebiet G Ade dan tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan mengenai macam dan fungsi ketidaklangsungan ekspresi pada lirik-lirik lagu karya Ebiet. Penelitian ini menggunakan metode stilistika karena lirik lagu seperti puisi merupakan karya yang memiliki sistem tanda yang bermakna. Pendekatan stilistika digunakan untuk melihat unsur gaya bahasa yang berwujud kata/frasa di sebagian atau seluruh lirik. Data dikumpulkan dari 60 hits lirik lagu karya Ebiet yang didokumentasikan dalam bentuk cakram mp3. Metode pengambilannya dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu karya Ebiet dapat diklasifikasikan dalam dua aspek yaitu; (1) Aspek bunyi meliputi efek bunyi eufoni, asonansi, aliterasi, dan kakofoni (2) Aspek isi dalam lirik lagu karya Ebiet dapat dibagi dalam sarana ketidaklangsungan ekspresi yaitu penggantian arti, penyimpangan arti, dan pencipataan arti. Berdasarkan penciptaan arti lirik lagu karya Ebiet dipenuhi simbol khusus (private symbol) berupa kategori abstrak, alam semesta, energi, hamparan yang terikat bumi, zat yang bisa mencair, benda yang dapat pecah, flora, fauna, dan manusia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketidaklangsungan ekspresi dalam lirik lagu karya Ebiet banyak dinyatakan dalam tema religi, sosial, lingkungan hidup, dan cinta. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan dan wawasan pengarang yang bersifat ekspresif. Perwujudan ekspresi lewat puisi selanjutnya diperkuat melalui bahsa yang memberi kesan emotif. Wujudnya yaitu berusaha mempergunakan suatu arti kata/kalimat untuk menunjuk suatu hal yang jauh dari arti harfiahnya. Maka untuk memahami pesan sebuah puisi diperlukan pemahaman mengenai aturan ketidaklangsungan ekspresi. Permasalahan yang dikaji adalah ketidaklangsungan ekspresi dalam lirik lagu karya Ebiet G Ade dan tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan mengenai macam dan fungsi ketidaklangsungan ekspresi pada lirik-lirik lagu karya Ebiet. Penelitian ini menggunakan metode stilistika karena lirik lagu seperti puisi merupakan karya yang memiliki sistem tanda yang bermakna. Pendekatan stilistika digunakan untuk melihat unsur gaya bahasa yang berwujud kata/frasa di sebagian atau seluruh lirik. Data dikumpulkan dari 60 hits lirik lagu karya Ebiet yang didokumentasikan dalam bentuk cakram mp3. Metode pengambilannya dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu karya Ebiet dapat diklasifikasikan dalam dua aspek yaitu; (1) Aspek bunyi meliputi efek bunyi eufoni, asonansi, aliterasi, dan kakofoni (2) Aspek isi dalam lirik lagu karya Ebiet dapat dibagi dalam sarana ketidaklangsungan ekspresi yaitu penggantian arti, penyimpangan arti, dan pencipataan arti. Berdasarkan penciptaan arti lirik lagu karya Ebiet dipenuhi simbol khusus (private symbol) berupa kategori abstrak, alam semesta, energi, hamparan yang terikat bumi, zat yang bisa mencair, benda yang dapat pecah, flora, fauna, dan manusia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketidaklangsungan ekspresi dalam lirik lagu karya Ebiet banyak dinyatakan dalam tema religi, sosial, lingkungan hidup, dan cinta. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan dan wawasan pengarang yang bersifat ekspresif. Perwujudan ekspresi lewat puisi selanjutnya diperkuat melalui bahsa yang memberi kesan emotif. Wujudnya yaitu berusaha mempergunakan suatu arti kata/kalimat untuk menunjuk suatu hal yang jauh dari arti harfiahnya. Maka untuk memahami pesan sebuah puisi diperlukan pemahaman mengenai aturan ketidaklangsungan ekspresi. Permasalahan yang dikaji adalah ketidaklangsungan ekspresi dalam lirik lagu karya Ebiet G Ade dan tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan mengenai macam dan fungsi ketidaklangsungan ekspresi pada lirik-lirik lagu karya Ebiet. Penelitian ini menggunakan metode stilistika karena lirik lagu seperti puisi merupakan karya yang memiliki sistem tanda yang bermakna. Pendekatan stilistika digunakan untuk melihat unsur gaya bahasa yang berwujud kata/frasa di sebagian atau seluruh lirik. Data dikumpulkan dari 60 hits lirik lagu karya Ebiet yang didokumentasikan dalam bentuk cakram mp3. Metode pengambilannya dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu karya Ebiet dapat diklasifikasikan dalam dua aspek yaitu; (1) Aspek bunyi meliputi efek bunyi eufoni, asonansi, aliterasi, dan kakofoni (2) Aspek isi dalam lirik lagu karya Ebiet dapat dibagi dalam sarana ketidaklangsungan ekspresi yaitu penggantian arti, penyimpangan arti, dan pencipataan arti. Berdasarkan penciptaan arti lirik lagu karya Ebiet dipenuhi simbol khusus (private symbol) berupa kategori abstrak, alam semesta, energi, hamparan yang terikat bumi, zat yang bisa mencair, benda yang dapat pecah, flora, fauna, dan manusia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketidaklangsungan ekspresi dalam lirik lagu karya Ebiet banyak dinyatakan dalam tema religi, sosial, lingkungan hidup, dan cinta.

http://eprints.undip.ac.id/5693/

About lirikreligi

baik,cantik,tidak sombong,imut,cute,ramah,tamah,cerdas,cermat, lincah,bombastis,fantastis,lucu,rajin menabung di kantin hehehehehehe
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment